Sabtu, 01 Oktober 2011

That Little devil call " Al-Khannas & Khinzib"

Shalat Khusyuk merupakan kunci surga bagi perindunya, sayang pepatah "Tajam Pisau karena di asah" gag berlaku di dalam pelaksanaan shalat.

walou sering melakukan shalat tetapi kehusyukan gag bisa di capai dengan melakukannya sesering mungkin, hal ini disebabkan aleh was -was yang sering menghinggapi dalam shalat,

Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz t menjawab: “Was-was itu dari setan, sebagaimana Allah  berfirman:

“Katakanlah (ya Muhammad): Aku berlindung kepada Rabb manusia. Rajanya manusia. Sesembahan manusia, dari kejelekan was-was al-khannas.” (An-Nas: 1-4)

Al-Khannas adalah setan.
Bila anda mendapati suatu was-was dalam jiwa anda, berlindunglah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari setan serta teruskan apa yang sedang anda lakukan. Berketetapan hatilah hingga membuat jengkel setan musuh anda.

Hingga pada akhirnya ia tidak dapat menguasai anda setelah sebelumnya dapat melakukannya karena sikap lembek anda kepadanya.

Kita mohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kejelekan dan tipu daya setan.” (Fatawa Nurun ‘Alad Darbi, hal. 76)
Apa itu Was Was ??

Waswasah adalah kehati-hatian yang berlebihan didalam hati manusia sehingga dia melakukan sesuatu kemudian hatinya dikalahkan lalu meyakini bahwa ia belum melakukannya lalu mengulanginya lagi hingga berkali-kali…. (al Mausu’ah al Fiqhiyah 101/1)

Sesungguhnya orang-orang yang ragu-ragu itu telah mentaati syetan,

Pertama, WAS-WAS SAAT MELAKUKAN TAKBIRATUL IHRAM

Saat mulai membaca takbiratul ihram “Allahu Akbar” , ia ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah.

Sehingga ia langsung mengulanginya lagi dengan membaca takbir.

Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir ruku’.

Ibnul Qayyim berkata, “Termasuk tipu daya syaitan yang banyak menggangu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam sholat”. Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak nyaman.

Kedua  TIDAK KONSENTRASI SAAT MEMBACA BACAAN SHOLAT

Sahabat Rasulullah Shallalhu'alihi Wa Sallam yaitu ‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu,

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya syaitan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancu”. Rasulullah Shallalahu'alihi Wa Sallam menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah SWT. Aku pun melakukan hal itu dan Allah Azza Wa Jalla menghilangkan gangguan itu dariku”. (HR. Muslim)

Ketiga,  LUPA JUMLAH RAKAAT YANG TELAH DIKERJAKAN

Abu HurairahRadhyallahu anhu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallalahu'alahi Wa Sallam telah bersabda, “Jika salah seorang dari kalian sholat, syaitan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam”. (HR Bukhari dan Muslim)

Empat, HADIRNYA FIKIRAN YANG MEMALINGKAN KONSENTRASI

Abu Hurairah r.a berkata, “Rasulullah Shallalahu'alihi Wa Sallam bersabda, “Apabila dikumandangkan adzan sholat, syaitan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara adzan tersebut. Apabila muadzin telah selesai adzan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya, ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat! Sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia sholat”. (HR Bukhari)

Lima, TERGESA-GESA UNTUK MENYELESAIKAN SHOLAT

Ibnul Qayyim berkata, “Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari syaitan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah, asal dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berperilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul karena dua perilaku buruk, yaitu sembrono dan terburu-buru sebelum waktunya”.

Tentu saja bila sholat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal. Asal mengerjakan, asal selesai dan asal jadi. Tidak ada ketenangan atau thuma’ninah. Pada zaman RasulullahShallalahu'alihi Wa Sallam ada orang sholat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah SAW memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena sholat yang telah ia kerjakan belum sah.

Rasulullah Shallalahu'alihi Wa Sallam bersabda kepadanya, “Apabila kamu sholat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur’an yang mudah bagimu, lalu ruku’lah sampai kamu benar-benar ruku’ (thuma’ninah), lalu bangkitlah dari ruku’ sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma’ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat sholatmu”. (HR Bukhari dan Muslim)

Enam, MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN YANG TIDAK PERLU

Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat: “Jangan bermain kerikil ketika sholat karena perbuatan tersebut berasal dari syaitan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam”. Orang tersebut bertanya, “Apa yang dilakukannya?” Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. “Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah Shallalahu'alihi Wa Sallam”, kata Ibnu Umar. (HR Tirmidzi)

Tujuh, MELIHAT KE KANAN ATAU KE KIRI KETIKA SHOLAT

Dengan sadar atau tidak, orang tersebut melihat ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syaitan penggoda. Karena itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syaitan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radyallahu anhu, ia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah Shallalahu'alahi Wa Sallam tentang hukum melihat ketika sholat”. Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam menjawab, “Itu adalah curian syaitan atas sholat seorang hamba”. (HR Bukhari)

Delapan, MENGUAP DAN MENGANTUK

Rasulullah Shallalahu'alaihi Wa Sallam bersabda, “Menguap ketika sholat itu dari syaitan. Karena itu bila kalian ingin menguap maka tahanlah seboleh mungkin”. (HR Thabrani).

Dalam riwayat lain Rasulullah Shallalahu'alihi Wa Sallam bersabda, “Adapun menguap itu datangnya dari syaitan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi boleh. Apabila ia berkata ha… berarti syaitan tertawa dalam mulutnya”. (HR Bukhari dan Muslim)

Sembilan, BERSIN BERULANG KALI SAAT SHOLAT

Syaitan ingin menggangu kekhusyu’an sholat dengan bersin sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud, “Menguap dan bersin dalam sholat itu dari syaitan” (Riwayat Thabrani). Ibnu Hajar mengomentari kenyataan Ibnu Mas’ud, “Bersin yang tidak disenangi Allah Azza Wa Jalla adalah yang terjadi dalam sholat sedangkan bersin di luar sholat itu tetap disenangi Allah Azza Wa Jalla. Hal itu tidak lain karena syaitan memang ingin menggangu sholat seseorang dengan berbagai cara”.

Sepuluh TERASA INGIN BUANG ANGIN ATAU BUANG AIR

Rasulullah Shallalahu'alihi Wa Sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya”. (HR Muslim)

SOLUSI

Agar shalat kita khusyu'

Pertama, Yakin

‎"...menyakini , bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepad-Nya ” (QS. Albaqarah : 46)

Kedua, Mengerjakan shalat shalat sunnah agar bisa memperpanjang bacaan

'sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya" (HR.Muslim, 756)

Shalatlah dengan ruku' yang lama dan sujud yang panjang serta perbanyak do'a di dalamnya

Ketiga, Berlindung kepada Allah Azza Wa Jalla dari shalat yangtidak khusyuk
' YaAllah aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu" (HR. Muslim/ 2722)

Sahabat Abdullah bin Umar  “Andai saja aku tahu pasti, ada satu sujud (shalat) saya telah diterima, maka aku berangan-angan sekiranya aku mati sekarang juga.”


Tidak ada komentar: