Minggu, 20 November 2011

Solusi di atas semua solusi - Shalat

Hidup ini tak lebih dan tak kurang merupakan ujian baik itu ujian berupa kesenangan maupun musibah. Ujian itu menerpa baik itu bagi orang awam orang berilmu agama ataupun orang yang tidak berilmu agama. kesulitan, kejenuhan merupakan perhiasan kehidupan di dunia.

SHALAT merupakan solusinya

Shalat merupakan buah hatinya Rasullullah Shallalahu'alih Wa Sallam dan PENENTRAM jiwanya

"Wahai Bilal dirikan shalat, dan tenangkanlah kami dengannya" (HR. ahmad dan Abu Dawud  di dalam Shahih Sunan Abi Dawud / 4171)

"Kesenanganku di jadikan di dalam shalat" (HR. Ahmad, an-nasa-i. Hadist ini dihasankan oleh albani)


PENGERTIAN SHALAT

Salat (Bahasa Arab: صلاة; transliterasi: Sholah Secara bahasa, shalat berarti doa dengan kebaikan, dinamakan demikian karena tercakup di dalamnya doa-doa.

Sedangkan makna shalat dalam syariat adalah peribadatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ucapan dan perbuatan yang telah diketahui, diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, disertai syarat-syarat yang khusus dan dengan niat. (Al-Fiqhu ‘Alal Madzhabil Arba’ah, 1/160, Subulus Salam, 1/169, Asy-Syarhul Mumti’, 1/343, Taudhihul Ahkam, 1/469, Taisirul ‘Allam, 1/109)

HAKEKAT SHALAT adalah  hubungan Khusus antara Hamba dan Allah azza Wa Jalla


Allah
Azza Wa Jalla berfirman: "Aku membagi shalat menjadi dua bagian, yaitu hubungan antara Aku dan hamba-Ku, dan permohonan hamba-Ku." Sehingga ketika seorang hamba membaca: "AlhamdulillaHhi rabbil 'aalamiin", maka Allah Azza Wa Jalla  berfirman: "Hamba-Ku telah memuji kebesaran-Ku". Dan ketika ia membaca: "Ar rahmaanir rahiim", maka Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Hamba-Ku telah memuji kebaikan-Ku. Dan ketika ia membaca: "Maaliki yaumiddiin", maka Allah Azza Wa Jalla  berfirman: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku." Dan ketika ia membaca: "Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin", maka Allah Azza Wa Jalla  berfirman: "Inilah hubungan antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang ia minta". Dan ketika ia membaca: "IHhdinash shiraathal mustaqiim, shiraathalladziina an'amta 'alaiHhim ghairil maghdhuubi 'alaiHhim wa laddhaalliin", maka Allah Allah Azza Wa Jalla berfirman: "Inilah untuk hamba-Ku dan baginya apa yang ia minta." [H.R. Muslim dari  Abu Hurairah Radyallahuanhu].

Shalat seperti apakah yang mampu menjadi solusi setiap Masalah ....

PERTAMA, Shalat Sesuai dengan yang Diinginkan oleh Allah Azza Wa Jalla

Semua amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat (balasan) sesuai dengan niatnya.”
(HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain. Baca Al Irwa’, hadits no. 22).

Shalat di dirikan bukan untuk niat duniawi tetapi niat untuk mendapatkan kenikmatan tertinggi di akherat kelak serta menemui Rasulullah Shallalahu'alaihi Wa Sallam di telaga Haud dimana ketika saat itu tak ada pertolongan sama sekali.

Disinilah letak keutamaan dari Tauhid luruskan Jiwa pada Allah Semata maka Alllah akan menjawab seruan Hamba-Nya setingkat dari seruan hamba-Nya tersebut


Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallalahu’alaihi Wa Sallam beliau bersabda : “Allah Azza Jalla berfirman

"Apabila seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Dan jika ia dating kepada-ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari” (HR.Muslim dalam kitab “adz-Dzikr wa Du’aa” ( no.20)

Ketika Niat telah di luruskan apakah cukup sampai disitu, tidak karena Rububiyah berpasangan dengan Tauhid Uluhiyah yaitu I'tibba pada Rasulullah Shallalahu'alaihi Wa Sallam yaitu CARA SHALAT beliau Shallalahu'alihi Wa Sallamlah  yang PASTI di RIDHA i oleh Allah Azza Wa Jalla

"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintai kamu'" [QS. Ali Imran : 31]

Dari Abu Ayyub Radyallahuanhu, Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam bersabda : 'Siapa saja yang berwudhu

'sesuai dengan apa yang diperintahkan dan shalat sesuai dengan apa yang diperintahkan maka semua kesalahan masa lalunya akan di maafkan" (HR. An-Nasa-i - Hadist Hasan Shahih) 

Di Dalam riwayat Malik bin al-Huwairits Radyallahuanhu dari Nabi Shallalalahu'alih Wa Sallam beliau bersabda :

"Lakukanlah shalat sebagaimana kalian melihatku shalat" (HR. Al-Bukhari 631)

KEDUA, Khusyu'

Khusyu' itu seperti apakah ??? apakah tidak mengingat apa apa ataukah kosong hatinya dari segala sesuatu ... bukan bukan ke khusyukan seperti itu yang di inginkan oleh Allah Azza Wa Jalla , khusyu' adalah YAKIN akan pertemuan dengan Allah Azza Wa Jalla kelak, YAKIN dengan Pahala dan Ancamannya .

Khusyu' adalah

(yaitu) orang-orang yang sungguh percaya, bahwasanya mereka akan bertemu dengan Tuhan mereka, dan bahwasa­nya mereka akan kembali kepadaNya.(QS. ALbaqarah : 46)


Gemerlapnya kehidupan dunia membuat seakan akan kita tak pernah puas dari mereguk nikmatnya dunia, sering membuat kita gagal dalam mereguk nikmatnya kekhusyukan,

Berikut beberapa tips agar khusyu'

Pertama, Mengingat kematian

Rasulullah Shallalahu'alihi Wa Sallam bersabda "ingatlah kematian ketika engkau sedang shalat. Karena jika seseorang mengingat kematian di dalam shalatnya niscaya dia akan berusaha melakukan shalat dengan baik. Shalatlah seperti shalat orang yang yakin bahwa dia tidak akan melakukan shalat lainnya (karena meninggal), dan jauhilah segala hal yang membuatmu harus meminta maaf karennya" 9HR. Ad-Dailami dalam kitab Musnad al-Firdaus, Hadist in idi hasankan oleh al-Hafizh Ibnu hajar)

Kedua, Shalat khusyu' penuh tangis di antara takut dan harap. merenungkan bacaan dan merasakan keagungan Allah Azza Wa Jalla di dalam hatinya disertai tangis dan air mata, karena bisa menghadirkan Surga dan Neraka begitu jelas di hadapannya. Shalat seperti iniolah yang di inginkan oleh Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam

"Lakukanlah shalat seperti shalat orang yang akan meninggal seakan-akan engkau melihat Allah Azza Wa Jalla. Jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu" (HR. ath-Thabrani di dalam kitab al-Ausath, al-Baihaqi dan yang lainnya), Syaikh Albani memperkuat hadist ini dg hadist penguat lainnya)

Ketiga, Meninggalkan Maksiat

Kemaksiatan merupakan penghalang hati yang khusyu' karena noda noda kemaksiatan menutupi hati dan menjadikannya hitam. contoh memiliki istri yang berakhlak buruk tetapi tidak menceraikannya

Rasulullah Shallalahu'alihi Wa Sallam bersabda : "Tiga golongan yang berdo'a tetapi tidak dikabulkan: laki-laki yang memiliki istri berakhlak buruk tetapi ia tidak menceraikannya, orang yang mempunyai tagihan (piutang) kepaa lainnya namun tidak mempunyai saksi, dan orangyang memberikan kepada safih (orang yang belum sempurna akalnya) hartanya, padahal Allah Azza Wa Jalla berfirman : 'Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)...' (QS. an-Nisaa' : 5)(HR. Al-Hakim dari Abu Musa Radyallahuanhu, hadist ini di shahihkan olehAlbani Rahimahullah di dalam ash-shahiihah/ 1805)

'Dua orang yang shalatnya tidak akan melewati kepala mereka (tidak diterima: 'budak yang lari dari tuannya hingga dia kembali, dan wanita yang durhaka kepada suaminya hingga dia kembali taat" (HR, Ath-Thabrani di dalam kitab ash-shaghiir dan al-ausath, dan di hasankan oleh albani rahimahullah dalam as-Shahiihah 288)

Keempat, Tidak Banyak Tertawa

Banyak tertawa akan mengakibatkan hati menjadi keras dan sukar untuk menangisi dosa -dosa

Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam bersabda : 'Janganlah banyak tertawa, akrena banyak tertawa itu akan mematikan hati" (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan di hasankan oleh Albani dalam as-shahiihah / 930)

Kelima, Memilih pekerjaan yang sesuai.



Kehalalannya, waktu yang fleksibel serta pekerjaan yang tidak terlalu melelahkan, karena orang yang sedang lelah sulit untuk khusyu'



Keenam, Shalat pada waktunya




Husain bin 'audah al-'Awaisyah mengatakan dalam Shalat khusyu' bahwa Shalat tepat waktunya melebihi utama dari jihad dan berbakti kepada orangtua.

Dari Abu'amr asy-Syaibani, ia berkata: "Pemilik rumah ini - beliau menunjuk ke rumah 'Abdullah - berkata : 'Aku bertanya kepada Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam : 'Apakah amal yang paling dicintai Allah Azza Wa Jalla? 'Shalat pada waktu,' jawab beliau. kemuadian apalagi? 'tanya 'Abdullah, Rasulullah Shallalahu'alihi Wa sallammenjawab berbuat baik kepada kedua orangtua' Abdullah bertanya lagi 'kemudian apalagi?' Jihad di jalan Allah, 'Jawab Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam 'Abdullah berkata:  Demikianlah Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam menyampaikan kepadaku, seandainya aku menambah (pertanyaan) lagi, niscaya beliau Shallalahu'alih Wa Sallam menambah jawabannya. (HR. Al-Bukhari 527 dan Muslim 85)
Abu Bakar bin Abdulloh Al-Muzani mengatakan, “Siapa yang sepertimu, Hai Anak Adam, kapanpun kamu mengharapkan sesuatu, gunakanlah air untuk berwudhu, pergilah ke tempat shalat(mu) dan kemudian rasakanlah kehadiran Rabb-mu tanpa adanya penerjemah atau halangan antara dirimu dan diriNya.” [Al Bidayah wa an Nihayah 9/256]

 









Tidak ada komentar: