Seorang muslim wajib beriman bahwa azab kubur merupakan perkara yang haq, dan pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir kepada penghuni kubur tentang Tuhannya, agamanya dan Nabinya suatu perkara yang pasti.(Lihat Tahdzib Syarah Thahawiyah, hal. 237).
Maka Abu Abdullah berkata, “azab kubur suatu yang hak dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang sesat dan menyesatkan.” (Lihat Kitab ar-Ruh, Ibnu Qayyim, hal. 76)
“Dan dihadapan mereka ada dinding (alam barzakh) sampai hari mereka dibangkitkan (QS. Al-Mu’minun : 100)
“Sesungguhnya telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian diuji di alam kubur seperti atau mendekati fitnah Dajjal” (HR. Bukhari, Kitab al-Wudhu)
FITNAH KUBUR adalah pertanyaan yang ditujukan kepada mayat setelah dia di kubur, ialah tentang Tuhan, agama dan Nabinya.
Hadist Abu Hurairah Radyallahuanhu, dia berkata Rasulullah shallalahualaihi wasalam bersabda :
“Apabila mayit telah dikubur atau beliau bersabda “(Apabila) salah seorang di antara (kamu telah dikubur) dia akan di datangi dua malaikat yang hitam kebiru-biruan, salah satunya disebut Munkar dan lainnya di sebut Nakir... (HR. At-Rirmidzi di dalam Sunannya 1071)
SIKSA KUBUR ada 2 Macam :
Pertama, Adzab Terus menerus, yaitu adzab orang Kafir
Sebagaian Ulama menyebutkan adzab orang Kafir diringankan dalam masa di antara dua tiupan sangkala. Mereka Berdalil
"Mereka berkata 'Aduhai Celakalah Kami. Siapakah yang membangkitkan kami dari tidur kami (Kubur)" (QS. Yassin : 52)
Kedua, Adzab Kubur orang Mukmin yang bermaksiat lebih ringan, karena adzab kubur tidak membuat hina dan malu, lain dengan adzab akhirat yang menghinakan dan memalukan, yang disaksikan oleh manusia seluruhnya.dan Sifatnya tidak terus menerus
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melalui dua kuburan lantas berkata,
"....Kemudian beliau mengambil dua pelepah kurma yang masih basah kemudian membelahnya menjadi dua, lalu menancapkannya pada masing-masing kuburan itu seraya bersabda :"Semoga bisa meringankan adzab yang menimpa kedua orang itu selama pelepah itu belum kering". Ini merupakan satu dalil bahwa adzab kubur itu bisa diringankan, yang menjadi pertanyaan,
apa kaifiatnya antara dua pelepah kurma itu dengan diringankannya adzab atas
penghuni kubur itu ?
Ada yang memberikan alasan bahwa karena kedua pelepah kurma itu selalu bertasbih
selama belum kering, dan tasbih itu bisa meringankan siksaan yang menimpa mayit.
Berpijak dari sini ada yang mengambil alasan akan sunnahnya berziarah kubur dan
bertasbih di situ untuk meringankan adzab yang menimpa si mayit. Sedangkan ulama lain menyatakan bahwa alasan seperti ini lemah, karena kedua pelepah kurma itu senantiasa bertasbih, apakah dalam kondisi basah maupun sudah kering.
Allah Ta'ala berfirman :"Artinya : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di
dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka".[QS.Al-Isra':44] Pernah juga terdengar tasbihnya kerikil oleh Rasulullah, sedangkan kerikil itu kering. Lalu, apa yang menjadi alasan sekarang .?
Alasannya, bahwa ; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengharap kepada Allah 'Azza wa Jalla agar berkenan meringankan adzab yang menimpa kedua orang di atas selama kedua pelepah kurma itu masih basah. Artinya, waktu permohonan beliau itu tidak lama, hanya sebatas basahnya pelepah
kurma. Ini dimaksudkan sebagai ancaman terhadap siapa saja yang melakukan
perbuatan seperti kedua mayit yang diadzab itu. Karena sebenarnya dosa yang
diperbuat itu termasuk besar. Salah satunya tidak menjaga diri dari kencing.
Jika demikian, ia melakukan shalat tanpa adanya kesucian dari najis.
Sedangkan yang satunya lagi kian kemari mengumbar fitnah, merusak hubungan
baik sesama hamba Allah --na'udzu billah--, serta menghembuskan permusuhan
dan kebencian di antara mereka. Dengan demikian perbuatan yang dilakukan
itu berdampak besar. Inilah alasan yang lebih mendekati. Jadi,
itu merupakan syafaat sementara dari beliau dan sebagai peringatan atau
ancaman kepada umatnya, dan bukan merupakan kebakhilan beliau untuk memberikan
syafaat yang kekal.
JENIS ADZAB KUBUR :
Hadits dari Samurah bin Junab Radyallahuanhu dalah Shahih al-Bukhari
disebutkan oleh an-Nawawi dalam Riyadh ash shalihin Bab Tahrim al-Kadzib
1.Orang yang tidur dari shalat wajib dengan sengaja hingga waktunya berlalu
“ada seorang laki-laki yang terbaring, dan ternyata ada orang lain yang
berdiri diatasnya dengan sebuah batu besar, tiba-tiba dia menimpakan
batu tersebut pada kepalanya hingga memecahkan kepalanya, lalu batu itu jatuh
kesana, maka diapun mengejarnya lalu mengambilnya dan tidak kembali lagi
padanya hingga kepalanya telah menyatu sebagaimana semula kemudian kembali lagi
padanya lalu melakukanb seperti yang dilakukan terhadapnya di kali pertama,.”
2.Dusta
“Adaseorang laki-laki yang terbaring dan ternyata ada orang lain yang berdiri
membawa pengait dari besi, ia mendekat ke salah satu sisi wajahnya lalu merobek
ujung mulutnya hingga tengkuknya serta lubang hidung dan matanya hingga bagian
belakang kepalanya, kemudian ia berpindah kesisi yang sebelah lagi,
lalu melakukan seperti yang dilakukan pada sebelah yang pertama”
3.Zina
“Ada tempat yang mirip tungku, dan ternyata di dalamnya terdengar riuh dan
berbagai suara, Kami menoleh kepadanya, ternyata di dalamnya ada laki-laki dan
perempuan yang telanjang, tiba-tiba datang kepada mereka nyala api dari
bawah mereka, jika nyala api itu datang, mereka melengking”.
4.Riba
“Lalu sampailah pada sebuah sungai yang merahseperti darah, tenyata di sungai itu
seorang laki-laki berenang, dan ternyata di tepi sungai ada seorang laki-laki,
dia mengumpulkan di sisinya batu-batu yang banyak, jika laki-laki yang bereng itu
telah berenang beberapa waktu lalu menghampiri laki-laki yang mengumpulkan batu
disisinya lalu membuka mulutnya maka dia melemparkan batu ke dalam mulutnya”.
Pertanyaan Di Alam Kubur
Pertama Siapa Tuhanmu, pertanyaan berupa Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Rububiyah
Tauhid uluhiyah, yaitu tauhid ibadah, karena ilah maknanya adalah ma'bud (yang disembah). Maka tidak ada yang diseru dalam do'a kecuali Allah, tidak ada yang dimintai pertolongan kecuali Dia, tidak ada yang boleh dijadikan tempat bergantung kecuali Dia, tidak boleh menyembelih kurban atau bernadzar kecuali untukNya, dan tidak boleh mengarahkan seluruh ibadah kecuali untukNya dan karenaNya semata.
Tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyah . Karena itu seringkali Allah membantah orang yang mengingkari tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah yang mereka akui dan yakini. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
"Artinya : Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." [Al-Baqarah : 21-22]
Tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyah . Karena itu seringkali Allah membantah orang yang mengingkari tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah yang mereka akui dan yakini. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
"Artinya : Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." [Al-Baqarah : 21-22]
Kedua, Apa Agamamu ? Yakni apa amalmu yang dengannya kamu beragama kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya
Allah Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya agama (yang diridho) di sisi hanyalah Islam ..." (QS. Ali Imron : 19)
Allah Ta'alla berfirman : "Barangsiapa mencari agama selain agama ISlam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya dengan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi" (QS. Ali Imran : 85)
ALLAH meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat…” (Ibrahim: 27)
Ketiga, Dan Siapakah Nabimu ? yakni siapa nabimu yang kamu imani dan kamu ikuti ?
"Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi di adalah utusan Allah dan penutup para nabi.." 9QS. Al-Ahzab : 40)
Jabir Radhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ,
"Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi di adalah utusan Allah dan penutup para nabi.." 9QS. Al-Ahzab : 40)
Jabir Radhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ,
"Perumpamaan diriku terhadap para Nabu adalah seperti orang yang membangun sebuah rumah, lalu dia menyempurnakan dan membaguskannya, kecuali suatutempat untuk sebuah bata. Lalu mulailah manusia memasukinya dan merasa takjub dengannya kemudian mereka berkata, ' Kalaulah saja tidak karena tempat bata ( yang tidak terisi tentu bangunan ini lebih sempurna)" (Muttafaq Alaihi)
Muslim menambahkan dalam riwayatnya bahwa Rasulullah Shallalahualahi wasalam bersabda :
"Lalu aku datang dan menutup para Nabi"
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat"
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh (stabit) dan cabangnya (menjulang) kelangit" (QS. Ibrahim : 24)
Ketika jawaban yang di lontarkan benar maka akan terdapat nikmat kubur :
Hadist dari Anas Radyallahuanhu, Rasulullah Shallalahualaihi wasalam bersabda :
"... maka akan dikatakan kepadanya Lihatlah tempat kembalimu yang seharusnya Naar telah di ganti oleh Allah dengan Jannah" Mukmin tadi melihat kedua tempat itu secara bersamaan" (HR.Bukhari : II/102)
Dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu ‘anhu dikatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang orang mukmin jika dapat menjawab pertanyaan dua malaikat di dalam kuburnya. Sabdanya, “Ada suara dari langit, “Hamba-Ku memang benar. Oleh karenanya, berilah dia alas dari Surga” Lalu datanglah kenikmatan dan keharuman dan Surga, dan kuburnya dilapangkan sejauh pandangan mata….” [Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud, dalam hadits yang panjang]
Maka Jika Jawaban yang di lontarkan tergagap-gagap, jawaban orang-orang munafik yang iman tidak masuk kedalam hatinya dia hanya mengikuti perkataan orang-orang tanpa ada iman yang masuk ke dalam hatinya.Maka dia dipukul dengan palu.
Tercantum di sebuah riwayat bahwa seandainya ahli Mina berkumpul untuk memikulnya, niscaya mereka tidak akan mampu. Jika dia dipukul, dia berteriak dengan teriakan yang didengar oleh segala sesuatu, kecuali manusia
FITNAH KUBUR TIDAK terjadi PADA :
Pertama, Nabi, Para Nabi lebih afdhal daripada Syuhada dan Nabi Shallalahualaihi wasalam memberitahukan bahwa orang yang mati syahid tidak terkenah fitnah kubur :
Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah Ta'alla diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, AKAN DI SELAMATKAN DARI ADZAB KUBUR, diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dengan hiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan akan diberi kemampuan untuk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dalam Ahkamul Janaah bahwa sanadnya hasan)
"Cukuplah kilau pedang diatas kepalanya sebagai ujian baginya" (HR. an-Nasa'i 4/99)
Kedua, Para Shiddiqin
Karena Derajatnya lebih tinggi daripada syuhada, sifat syiddiqin Orang yang benar dan dibenarkan kejujurannya telah diketahui, maka tidak perlu lagi di uji.
Sebagian Ulama berkata, "Shidiqqin juga di tanya berdasarkan keumuman dalil
Ketiga Murabith
Di Shahih Muslim Rasulullah bersabda, Berjaga-jaga dua puluh empat jam lebih baik daripada puasa dan qiyam lail satu bulan, jika dia mati amal yang dulu dia lakukan tetap mengalir kepadanya, rizkinya dialirkan kepadanya dan diberi rasa aman dari fitnah kubur (Mungkar dan Nakir).
Keempat. Anak-anak kecil dan orang-orang gila karena mereka bukan mukallaf.
Di Shahih Muslim Rasulullah bersabda, Berjaga-jaga dua puluh empat jam lebih baik daripada puasa dan qiyam lail satu bulan, jika dia mati amal yang dulu dia lakukan tetap mengalir kepadanya, rizkinya dialirkan kepadanya dan diberi rasa aman dari fitnah kubur (Mungkar dan Nakir).
Keempat. Anak-anak kecil dan orang-orang gila karena mereka bukan mukallaf.
Berlindung Dari Adzab Kubur Pada Setiap Shalat
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam, wa min ‘adzaabil qobri, wa min fitnatil mahya wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjal
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al masih ad dajjal” [HR. Muslim, Abu ‘Awanah, An Nasa’I, dan Ibnul Jarud dalam Al Muntaqa (27). Lihat Al Irwa’ hadits no. 350]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a ini dalam tasyahudnya. [HR. Abu Dawud dan Ahmad dengan sanad shahih]
Nabi mengajarkan do’a tersebut kepada shahabat-shahabatnya sebagaimana beliau mengajarkan suatu surat Al Qur’an kepada mereka. [HR. Muslim dan Abu ‘Awanah]
(diringkas dari buku Sifat Sholat Nabi, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 228)
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al masih ad dajjal” [HR. Muslim, Abu ‘Awanah, An Nasa’I, dan Ibnul Jarud dalam Al Muntaqa (27). Lihat Al Irwa’ hadits no. 350]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a ini dalam tasyahudnya. [HR. Abu Dawud dan Ahmad dengan sanad shahih]
Nabi mengajarkan do’a tersebut kepada shahabat-shahabatnya sebagaimana beliau mengajarkan suatu surat Al Qur’an kepada mereka. [HR. Muslim dan Abu ‘Awanah]
(diringkas dari buku Sifat Sholat Nabi, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 228)
Sumber :
Kajian Rutin Masjid Abu Bakar - Mutharom
Buku Induk Aqidah Islam - Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utstaimin
Kajian Rutin Masjid Abu Bakar - Mutharom
Buku Induk Aqidah Islam - Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utstaimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar