Senin, 16 April 2012

My 3 Warriors

It's beauty that captures your attention; but personality that captures your heart

Aisyah Radyallahu'anhu ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah, beliau menjawab: “Akhlaknya adalah Al Qur`an.” (HR. Muslim no. 746)

Pengembangan karakter seorang anak tergantung pada eksposur mereka baik pengaruh positif atau negatif.

Hal itu bisa dimulai Ketika memasuki usia Tamyiz (6 atau 7 tahun) yang dimana Ibnu Abbas mulai tinggal di rumah Rasulullah

Tanggung jawab sebagai orang tua adalah mencetak karakteristik positif / ciri-ciri pada anak-anak Antara lain sebagai berikut

(1), Mencintai dan Mentauhidkan Allah
Ciptakan rasa aman dengan cara orangtua aman bersama Allah,MAKA ia belajar percaya.

Ajaran Rasullullah Shallalahu'alih Wa Sallam kepada Ibnu Abbas Radyallahu'anhu dalam Riwayat Imam Ahmad dan Imam at-Tirmidzi

(2) Belas kasihan terhadap sesama manusia dan Saling menghormati
Terapkan kelembutan dalam berinteraksi secara verbal maupun non verbal, MAKA ia belajar menghargai

(3), Sopan santun dan perilaku yang baik serta jujur dalam segala aspek
Kasih sayang dan persahabatan dalam menerapkan peraturan sehari hari, MAKA ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya

(4), Menghindari konflik dan agresi terhadap orang lain
TOLERANSI setiap prilaku anak dalam batasan dengan menerapkan Trial & error, MAKA ia belajar mengendalikan diri

(5), bekerja keras dalam belajar dan Tekun dalam berusaha
MOTIVASI anak dengan Goal yang masuk akal, MAKA ia belajar percaya diri

Mushthafa Al-‘Adawi dalam Fiqhul Akhlaq (1/7) mengatakan: “Dan pada diri Rasulullah telah terhimpun sifat-sifat yang terpuji seperti malu, dermawan, pemberani, berwibawa, sambutan yang baik, lemah lembut, memuliakan anak yatim, baik batinnya, jujur dalam ucapan, menjaga diri dari perkara yang mendatangkan maksiat, suci, bersih, suci dirinya dan segala sifat-sifat yang baik”.

Woullohu'allam
“Jangan mengkuatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda, kuatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda”

Nabi Shallahu"alihi Wa Sallam mendidik melalui Teladan

Dahulu orang arab sangat tidak menyulai anak perempuan maka Rasulullah Shallalahu'alih Wa Sallam mshalat menggendol Umamah binti Zainab Radyallahu'anhu (Shahihul Bukhari, Kitab 'ash-Shalaah)

Rsulullah mencoba mengajarkan bahwa anak anak perempuan memiliki kedudukan yang mulia dengan PERBUATAN LANGSUNG.

al-Allamah al-Fakihani berkata : "Dengan mengendong Umamah Radyallahuanhu ketika Shalat, seolah-olah Nabi Shallalahu'alih Wa Sallam menolak opini masyarak arab saat itu.

PERBUATAN lebih MENGENA daripada ucapan

Tidak ada komentar: